Pages

Daun Tambora untuk obat Maaq dan Luka Dalam

Pertama kali mencoba mencari tau tentang daun Tambora,  aku melakukan pencarian dengan mesin pencari google untuk kata kunci "Daun Tambora", "Obat dari daun tambora" atau "rumput tambora" tapi yang keluar justru Gunung Tambora dan berita seputarnya--setidaknya itulah yg terlihat di halaman pertama mesin pencari google. Memang istilah "Daun Tambora" tidaklah umum dalam bahasa Indonesia, istilah Daun Tambora sepertinya hanya cukup populer di kalangan orang Dayak di Kaltim, entah juga istilah dan nama daun ini dalam bahasa orang Dayak lainnya di Kalimantan yang lain. Saya juga belum mengecek istilah atau nama latinnya sehingga bisa dipahami secara umum, tapi bay the way aniway busway saya hanya mau menceritakan sedikit pengalamanku sekaitan dengan khasiat daun ini saja. untuk kejelasan mengenai seperti apa, bagaimana dan apakah daun ini ada di tempat anda,silahkan menyimak dari gambar yang ada saja (^,^)


Ketika berkunjung ke kampung Long Bentuk di kabupaten Kutai Timur, Kaltim saya berdiskusi dengang kaum perempuan Dayak Modang disana tentang aneka kegiatan mereka, terutama cara mengelola lingkungan dan cara memanfaatkan sumberdaya alam mereka. Seperti biasa, alam punya segudang manfaat buat masyarakat Dayak--Sumberdaya alam terutama Hutan memiliki manfaat sebagai pelindung, sumber bahan pangan, perumahan, tempat wisata, pengatur suhu dan iklim dan bahkan sebagai tabungan masa depan --ketika bicara tentang pemanfaatan kekayaan alam bagi orang Dayak, pasti tidak bisa dipisahkan dari manfaat alam untuk penyembuhan dan obat2an tradisional yang melimpah dalam kekayaan hutan alam mereka. Disebutkan mulai dari akar kuning, pasak bumi, bawang tiwey, kuku babi, kuku beruang dll dll dan sejuta nama yang mesti kuingat dan kucatat. jadiiiii Daun Tambora salah satu dari nama tanaman penting bahan obat2an tradisional di kalangan orang Dayak terutama dikalangan kaum perempuan. 



Daun ini sebenarnya berasal dari jenis-jenis rerumputan, dia selalu mudah ditemukan di padang rumput bekas tebangan ladang, atau dihalaman rumah yang berlimpah air(agak becek) dan cahaya. tanaman ini suka cahaya yg banyak tapi tidak tahan panas. bentuk daunnya seperti hati, pinggirnya bergerigi dan berwarna hijau segar kekuningan, jika dia tumbuh di tempat bermandi cahaya maka warnanya akan dominan kekuningan. kalau berbunga bentuknya kecil putih seolah-olah kumpulan bulu.



Dari tempat hidup dan jenis tanaman ini,tampaknya seperti tanaman yang sepele, tetapi tanaman ini telah membantu percepatan pemulihan kekuatanku pasca melahirkan dan percepatan pembersihan peranakan(kandungan). Selain itu tanaman ini juga telah membantu penyembuhan maag yang diderita suamiku.  Dari keterangan Magda, seorang perempuan Modang yang memberitahuku mengenai khasiat tanaman ini, Daun Tambora dapat membantu penyembuhan penyakit maaq menahun, bahkan yang telah parah, bisa juga untuk menyembuhkan penyakit TBC dan mengobati luka dalam(di lambung/usus).


Ada banyak resep rahasia pengolahan daun Tambora menjadi obat, tapi ini cara paling sederhana dan praktis untuk mengkonsumsinya: ambil segenggam daun tambora, bersihkan dan ulek(giling) sampai halus, tambahkan sesendok makan air matang, peras, ambil airnya dan siap diminum. konsumsi sehari 2x, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama(kira2 seminggu) maka luka lambung akibat maag akan sembuh, badan terasa lebih fit dan selera makan bisa meningkat (^,^)

Beberapa orang teman yang punya keluhan maaq, selalu saya sarankan mencoba resep sederhana ini, karena untuk kondisi kota samarinda, daun ini masih mudah ditemukan(--entah di kota lain), pembuatannya tidak rumit dan murah meriah, organik--bebas kimia beracun.

Utk resep lainnya mengenai daun tambora ini akan saya infokan di posting lainnya, setelah mendapat ijin dari beberapa orang yang rela resep rahasianya di infokan secara umum hehehhehe, so wait n see--

13 comments:

  1. klo aku liat disamping rumahku banyak juga nih pohon bu, ini sejenis tumbuhan perdu gitu ya, kalo di esktrak dan jadikan jamu bagaimana bu? apakah udah ada yg mulai..khan organik juga nih

    bisa nyaingin jamu tolak angin nantinya, Made In Dayak

    ReplyDelete
  2. Menarik juga kalo bisa dicari nama ilmiahnya itu Bu Seting. Bisa minta tolong teman2 Fahutan Unmul juga deh kayaknya. Siapa tahu resep tradisional ini perlu segera didokumentasikan sebelum hilang musnah ditelan peradaban.

    ReplyDelete
  3. Menarik juga ceritanya.. kalau di Padang Sumatera Barat namanya Daun Taruno.... diwaktu kecil saya sering bikin2 jamu2 dengan daun ini ditambah daun Kunyir tembulawak, daun banto dan sidukung anak...

    ReplyDelete
  4. nama ilmiah atau nama yg terkenal nya apa ya.saya cari referensi nya di internet gk nemu..mau makai daun tembora sebagai tugas kuliah soalnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama latinya Ageratum Conyzoides L. Nama daerah nya babadotan,bandotan...

      Delete
  5. Gusriwal, macam-macam sebenarnya guna tanaman ini, ada beberapa resep obat dari bahan ini yang masih disimpan rapat oleh beberapa orang, rupanya ibu saya juga dulu mendapat resep daun ini dengan minta secara khusus kepada seorang herbalis kampung... syarat saat meminta resep ini beliau harus memberikan sebuah piring putih yang ditaruh beras didalamnya, sebuah pisau serta sejumlah uang sebagai syarat

    anonim(?)
    saya sampai saat ini belum ada upaya mencari nama latinnya hehehe

    ReplyDelete
  6. ehjons, coba mulai bisnis jamu ini yukkk (^,^)

    ReplyDelete
  7. Nama latinya Ageratum Conyzoides L. Atau nama daerah Jawa bandotan, babadotan Karna baunya yang khas. Nama Kalimantan Tembora semoga bermanfaat..

    ReplyDelete
  8. makasih banyak infonya,
    saya suka sakit maag, kalo kambuh, aduh , sakit sekaliiii,
    nanti nyari tumbuhan ini ah, thx banget!!!!

    ReplyDelete
  9. kalo bahasa sunda kayaknya babadotan itu mah..

    ReplyDelete
  10. Kalau di jawab dinamakan Bandotan, saya biasa menggunakan sebagai obat luka alami (anti biotic/anti septic), dan obat demam.

    ReplyDelete