Si Anak Ganteng dan Dermatoglyphics Multiple Intelligence Assesment Report
oleh Margaretha Seting Beraan pada 29 Mei 2012 pukul 11:21 ·
Selama
ini si ganteng Ricky selalu complain kalau di suruh belajar biar
nilainya bagus, katanya:" Mam! Kenapa sih sekolah itu diciptakan?
Padahal orang jaman dulu biar gak ada sekolahnya tetap aja hebat-hebat!
Mam: "Hebat gimana?"
Anak ganteng: "Buktinya mereka bisa bangun candi borobudur, bisa menciptakan sapeq?"
Daripada
kalah debat, mam jawab; "Orang jaman dahulu tuh,biar gak sekolah tapi
rajin belajar! Disawah sambil macul belajar, dihutan sambil berburu
juga belajar, sambil duduk-duduk melamun jaga jemuran padi aja mereka
belajar, masak kamu jaman sekarang kalah gaya!?".
Pernah dia bertanya;
Anak ganteng: "Mam siapa sih pencipta sekolah?"
Mam: "Gak tau, emang kenapa?"
Anak
ganteng: "Kalau ditemukan mesin waktu, aku mau ke jaman waktu sekolah
ditemukan, aku cabik-cabik penciptanya, biar gak pernah ada
sekolah"..... Gedubrakkkk, serasa mam kepleset jatuh dari tangga level
sepuluh
Selama ini diam-diam mencoba memahami apa bakat
dan kemampuan serta minat si anak ganteng ini mana yg dominan supaya
mudah urusan cari sekolah atau lembaga pendidikan yg pas. Sebagai ibu,
mam tidak mau buang waktu mendidik si ganteng lewat sekolah
konvensional jika ternyata sekolah ini memang tak mampu mengakomodir
kebutuhan pembelajaran buat masa depannya. Buat apa habiskan waktu dan
biaya banyak jika dengan metode belajar lain yg lebih efektif dan
efisien dia bisa mengembangkan talentanya? Daripada terlambat dan
penasaran dengan bakat anak maka pilihan praktis adalah mencari alat
bantu atau tenaga ahli sebagai konsultan bakat.
Melihat
bakat dan mencoba memahami potensi anak memang gampang-gampang susah,
bisa dilalui dengan pengamatan panjang seorang ibu tapi pendapat ahli
juga penting. Untungnya di tempat lesnya di PRIMAGAMA(bukan ngiklan
yaaa) ada bonus deteksi bakat melalui sidik jari yg dikenal dengan
istilah DMI atau Dermatoglyphics Multiple Intelligence. Awalnya DMI ini
dilakukan oleh para dokter terhadap anak2 down syndrome, ditemukan
bahwa anak-anak yg mengalami kesukaran belajar memiliki bentuk atau
pola sidik jari yg berbeda dr anak-anak normal. Penelitian selanjutnya
yg dilakukan para pendidik adalah melihat hubungan antara distribusi
sidik jari dengan distribusi potensi kecerdasan bawaan. Sederhananya
dari penelitian ini adalah; setiap pribadi yang normal memiliki tingkat
kecerdasan yg berbeda-beda, tetapi bagaimana cara kecerdasan ini
bergabung, memiliki variasi seperti wajah dan kepribadian tiap individu.
Anyway
bajai busway dari DMI Assesment Reportnya ternyata gak jauh beda yg
dari mam liat dengan yg ahli liat(memang pemahaman seorang ibu terhadap
anaknya bisa setara para ahli hehehe)
Hasilnya: Si Anak
ganteng memang otak kanannya cenderung dominan(52.43%) yang artinya
kemampuan kreativitas, kemampuan Interpersonal: kepemimpinan yg
kreativ, berdasarkan target dan intuisi, kemampuan memahami orang lain
cukup dominan. Ditandai dengan ciri-ciri kepribadian bertekad tinggi,
memiliki kemampuan perencanaan yg baik dan kemampuan konstruktif yg
tinggi. Sedangkan kemampuan otak Kirinya tidak terlalu rendah (47,57%)
yg ditandai dengan daya imaginasi tinggi, memiliki kemampuan
manajemen dan organisasi yg tinggi dan kemampuan menilai serta logika
yg tinggi. Berhati-hati, analitis, teliti dan cermat, kepercayaan diri
yg sedang dan kekuatan eksekutif yg juga tinggi
Yang agak
gak disangka rupanya apresiasi musik dan akustiknya tergolong tinggi,
padahal anak ganteng ini gak pernah main musik atau tekun mempelajari
salah satu alat musik secara serius
Dan walaupun tdk masuk
kategori jenius tapi kemampuan belajarnya masuk kategori pembelajar
yang efektif. Cepat menuangkan ide-ide kedalam tindakan, penginderaan
dan refleksnya tinggi,cenderung mampu melakukan beberapa pekerjaan
dalam satu waktu, daya konsentrasi tinggi tetapi cendrung mudah stess
dan tertekan
Kecendrungan belajar si anak ganteng lebih
suka menggunakan tangan/jasmani, grafis dan pengamatan, dan terutama
suara dan bahasa utk belajar. Orang tua disarankan tidak memaksanya
duduk tenang sewaktu belajar dan lebih banyak diskusi ketimbang belajar
searah atau cara kuliah tradisional yang monoton.
Hadewwww...
tantangan memang buat ortu untuk membimbing si ganteng ini, apalagi
gaya belajarnya memang gak boleh umum n musti kreativ. Laporan ini
hanya mengungkapkan potensi intrinsik dan kecerdasan anak, kecerdasan
anak mungkin berubah dibandingkan kecerdasan yg sekarang tergantung
pada pendidikan, lingkungan dan pengalaman yang dimiliki. Untuk
menstimulasi potensinya anak ganteng harus terus didorong untuk
menempuh pendidikan dengan baik, rajin, disiplin dan tekun belajar.
Prestasi
dan kesuksesan seseorang tidak begitu saja bisa diraih tanpa melalui
tahapan suatu perjuangan. Dan itu semua tidak saja memerlukan waktu dan
pengorbanan tetapi juga membutuhkan strategy yg baik, benar rasional,
realistis dan terencana. Karena tes semacam DMI ini hanyalah sebuah
langkah awal untuk suatu perencanaan karier bagi masa depan anak-anak,
apabila tidak ditindaklanjuti maka ia akan menjadi sia-sia.
Semoga
Tuhan Sang Maha Tinggi, Sang Awal dan Pemilik segala Ilmu Pengetahuan
membimbing anak kami menjadi anak yang Sukses, Tekun dan Berprestasi,
Berani dan Tulus seperti raja Daud, Mulia, Adil dan Bijaksana seperti
raja Salomo. Kiranya Tuhan juga membimbing kami menjadi orang tua yang
efektif dan efisien bagi anak kami walaupun dalam keterbatasan dan
kekurangan kami, menjadi busur yg baik bagi anak kami, karena kami
percaya jika apa yg kami rencanakan sejalan dengan kehendak-MU maka
penyertaan MU dalam segala hal membuat cita-cita dan harapan kami
menjadi kenyataan.AMIEN
No comments:
Post a Comment