Pages

Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Daun Tambora untuk obat Maaq dan Luka Dalam

Pertama kali mencoba mencari tau tentang daun Tambora,  aku melakukan pencarian dengan mesin pencari google untuk kata kunci "Daun Tambora", "Obat dari daun tambora" atau "rumput tambora" tapi yang keluar justru Gunung Tambora dan berita seputarnya--setidaknya itulah yg terlihat di halaman pertama mesin pencari google. Memang istilah "Daun Tambora" tidaklah umum dalam bahasa Indonesia, istilah Daun Tambora sepertinya hanya cukup populer di kalangan orang Dayak di Kaltim, entah juga istilah dan nama daun ini dalam bahasa orang Dayak lainnya di Kalimantan yang lain. Saya juga belum mengecek istilah atau nama latinnya sehingga bisa dipahami secara umum, tapi bay the way aniway busway saya hanya mau menceritakan sedikit pengalamanku sekaitan dengan khasiat daun ini saja. untuk kejelasan mengenai seperti apa, bagaimana dan apakah daun ini ada di tempat anda,silahkan menyimak dari gambar yang ada saja (^,^)


Ketika berkunjung ke kampung Long Bentuk di kabupaten Kutai Timur, Kaltim saya berdiskusi dengang kaum perempuan Dayak Modang disana tentang aneka kegiatan mereka, terutama cara mengelola lingkungan dan cara memanfaatkan sumberdaya alam mereka. Seperti biasa, alam punya segudang manfaat buat masyarakat Dayak--Sumberdaya alam terutama Hutan memiliki manfaat sebagai pelindung, sumber bahan pangan, perumahan, tempat wisata, pengatur suhu dan iklim dan bahkan sebagai tabungan masa depan --ketika bicara tentang pemanfaatan kekayaan alam bagi orang Dayak, pasti tidak bisa dipisahkan dari manfaat alam untuk penyembuhan dan obat2an tradisional yang melimpah dalam kekayaan hutan alam mereka. Disebutkan mulai dari akar kuning, pasak bumi, bawang tiwey, kuku babi, kuku beruang dll dll dan sejuta nama yang mesti kuingat dan kucatat. jadiiiii Daun Tambora salah satu dari nama tanaman penting bahan obat2an tradisional di kalangan orang Dayak terutama dikalangan kaum perempuan. 



Daun ini sebenarnya berasal dari jenis-jenis rerumputan, dia selalu mudah ditemukan di padang rumput bekas tebangan ladang, atau dihalaman rumah yang berlimpah air(agak becek) dan cahaya. tanaman ini suka cahaya yg banyak tapi tidak tahan panas. bentuk daunnya seperti hati, pinggirnya bergerigi dan berwarna hijau segar kekuningan, jika dia tumbuh di tempat bermandi cahaya maka warnanya akan dominan kekuningan. kalau berbunga bentuknya kecil putih seolah-olah kumpulan bulu.



Dari tempat hidup dan jenis tanaman ini,tampaknya seperti tanaman yang sepele, tetapi tanaman ini telah membantu percepatan pemulihan kekuatanku pasca melahirkan dan percepatan pembersihan peranakan(kandungan). Selain itu tanaman ini juga telah membantu penyembuhan maag yang diderita suamiku.  Dari keterangan Magda, seorang perempuan Modang yang memberitahuku mengenai khasiat tanaman ini, Daun Tambora dapat membantu penyembuhan penyakit maaq menahun, bahkan yang telah parah, bisa juga untuk menyembuhkan penyakit TBC dan mengobati luka dalam(di lambung/usus).


Ada banyak resep rahasia pengolahan daun Tambora menjadi obat, tapi ini cara paling sederhana dan praktis untuk mengkonsumsinya: ambil segenggam daun tambora, bersihkan dan ulek(giling) sampai halus, tambahkan sesendok makan air matang, peras, ambil airnya dan siap diminum. konsumsi sehari 2x, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama(kira2 seminggu) maka luka lambung akibat maag akan sembuh, badan terasa lebih fit dan selera makan bisa meningkat (^,^)

Beberapa orang teman yang punya keluhan maaq, selalu saya sarankan mencoba resep sederhana ini, karena untuk kondisi kota samarinda, daun ini masih mudah ditemukan(--entah di kota lain), pembuatannya tidak rumit dan murah meriah, organik--bebas kimia beracun.

Utk resep lainnya mengenai daun tambora ini akan saya infokan di posting lainnya, setelah mendapat ijin dari beberapa orang yang rela resep rahasianya di infokan secara umum hehehhehe, so wait n see--

8 HAK KESEHATAN ANDA

oleh Margaretha Seting Beraan pada 30 November 2009 jam 8:17
Kemanapun anda pergi untuk mendapatkan layanan kesehatan, anda musti mendapatkan perlakuan yang baik dan hormat.

Semua orang yang merawat kesehatan anda harus melakukan tugas mereka sebaik mungkin untuk memberi anda:

1. AKSES

Siapa saja yang membutuhkan layanan kesehatan harus memperolehnya. Tidak jadi soal di manakah anda tinggal, tak peduli apakah anda punya banyak uang ataukah tidak, apa agama anda, apa status anda dalam masyarakat, warna kulit anda, apa keyakinan politis anda, atau problema kesehatan macam apa yang ada hadapi, sarana kesehatan masyarakat harus terbuka bagi anda.

2. INFORMASI

Anda berhak memperoleh pemberitahuan tentang apa sebenarnya probleme kesehatan yang mengganggu anda itu, dan pilihan pengobatan apa sajakah yang ada. Orang yang memeriksa anda harus memastikan agar anda betul-betul memahami apa yang anda butuhkan untuk memperbaikin kondisi kesehatan anda serta agar tak terulang lagi problema serupa dimasa mendatang.

3. PILIHAN

Anda berhak memilih apakah anda akan dirawat atau tidak, dan pengobatan macam apa yang anda kehendaki. Anda juga berhak memilih mau berobat kemana.

4. KEAMANAN

Anda berhak memperoleh informasi yang anda perlukan untuk menghindari dampak-dampak sampingan yag membahayakan dari suatu metoda pengobatan. Anda berhak menerima penjelasan tentang bagaimana terulangnya problema serupa.

5. HORMAT

Anda berhak memperoleh pelayanan dengan hormat dan sopan.

6. PRIVASI

Privasi berarti hak anda untuk mengatakan masalah anda kepada dokter, perawat, atau pekerja kesehatan lainnya, tanpa sepengetahuan orang lain dan tanpa diceritakan kepada orang-orang lain. Apa yang anda bicarakan itu haruslah dirahasiakan oleh dokter, perawat, atau pekerja kesehatan lainnya. Pemeriksaan kesehatan tubuh anda harus dilaksanakan di ruang tersendiri, jangan sampai ada orang lain yang tak berkepentingan ikut melihat. Seandainya diruangan itu terdapat orang lain selain dokter atau perawat yang memeriksa dan melayani anda, anda berhak memperoleh penjelasan siapa sajakah orang-orang itu dan mengapa mereka musti berada disana, umpamanya para mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang belajar praktik melayani pasien. Adna berhak meminta mereka meninggalkan ruangan bila anda merasa terganggu oleh kehadiran mereka. Ini adalah hak privasi anda. Dan dokter atau perawat tidak boleh memaksakannya kepada anda.

7. KENYAMANAN

Selama pemeriksaan atau pelayanan kesehatan, anda berhak memperoleh kenyamanan sejauh dimungkinkan. Selama menunggu giliran pun anda berhak memperoleh tempat menunggu yang nyaman dan seharusnya para petugas kesehtan tidak membiarkan anda menunggu terlalu lama.

8. PERAWATAN LANJUTAN

Bila anda masih membutuhkan pelayananan lebih jauh, anda berhak kembali mendatangi dokter atau perawat yang telah memeriksa dan mealayani anda sebelumnya, atau menerima catatan tertulis tentang perawatan yang sudah anda terima untuk dibawa jke dokter, perawat atau pekerja kesehatan lain sehingga perawatan lanjutan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Perubahan


oleh Margaretha Seting Beraan pada 10 Maret 2010 jam 20:41

Bante Panya

Hidup memang penuh kejutan. Dalam banyak kesempatan, kita tidak tau apa yang akan terjadi sebelum sesuatu itu benar-benar terjadi. Persoalannya, tidak semua orang siap menghadapi kejutan hidup yang sifatnya tidak mengenakan atau tidak sesuai dengan harapan. Terimakasih untuk pak Ciwi(PBS) yang telah meminjamkan buku yang bagus ini, sangat inspiratif untuk aku dan semoga teman-temanku dan orang-orang yang kusayangi juga



Oleh Bante Panya (Sri Pannyavaro)
Dari buku: "Bersahabat dengan Kehidupan; memaknai dengan kearifan"
Tidak ada yang kekal di alam semesta ini, semuanya berubah. Apakah yang tidak berubah? Apa saja berubah! Perubahan memang dapat membawa kemajuan. Yang kecil menjadi besar, yang dulu tidak mampu sekarang hidup lebih baik, yang di bawah kemudian bisa naik. Semua itu terjadi karena adanya fenomena perubahan.kalau tidak ada perubahan, tidak akan ada kemajuan.

Kalau kita mengalami kesulitan yang sulit di pecahkan, tetapi kita menyadari bahwa didunia ini semuanya terkena perubahan, maka akan timbul optimisme, timbul harapan bahawa persoalan apapun pasti akan berubah. Kalau memang persoalan-persoalam itu tidak akan berubah, tentu kondisi, faktor lingkungan yang mengeilingi persoalan itu akan berubah. Tetapi, seandainya persoalan dan kondisinya tidak berubah dan kita sulit menerima hal atau keadaan itu, seiring dengan berjalanya waktu, tentu timbul perubahan disekitar kita, maka pemikiran kita juga berubah. Kalau sebulan yang lalu sangat sulit menerima, sekarang kita sudah siap untuk menerimanya.

Perubahan memberikan semangat kita untuk hidup, perubahan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi persoalan, karena di dunia ini, apakah yang tidak berubah. Persoalan yag pelik, persoalan yang sulit, juga berubah; lingkungan juga berubah; dan tanggapan pikiran kita berubah. Perubahan membuat kita bertahan, tidak patah semangat dan tidak putus asa.

Perubahan memberikan daya tahan, perubahan membuat seseorang untuk bertahan dengan penuh keuletan dan kesabaran. Kesabaran dan keuletan dalam bertahan menghadapi persoalan akan mampu kita lakukan kalau kita menyadari dengan sungguh-sungguh tentang hukum perubahan. Mengapa kita tidak bisa bertahan? Mengapa kita begitu berkecil hati, begitu mengkerut menghadapi masalah? Mengapa kita tidak ingat bahwa masalah itu juga akan berubah? Faktor-faktor yang membuat masalah itu muncul pasti akan berubah, lingkungan kita akan berubah dan cara berpikir kita pun juga berubah. Perubahan menimbulkan daya tahan, keuletan, kesabaran. Perubahan memberikan harapan bagi kita untuk maju, mengisi dan menyelesaikan kewajiban kehidupan ini.

Tetapi perubahan juga bisa membawa kehancuran, yang muda menjadi tua, yang sehat menjadi sakit, yang diatas kemudian turun ke bawah, yang sukses kemudian mengalami kegagalan; semua kejadian itu juga karena perubahan. Dari besar menjadi kecil juga perubahan bukan hanya dari kecil menjadi besar saja. Dari untung sedikit menjadi untung banyak adalah perubahan, tetapi dari untung banyak menjadi untung sedikit juga perubahan. Kemerosotan juga perubahan. Kegagalan, bencana, musibah, kemunduran, kelesuan, itu pun perubahan.

Memang perubahan yang mengakibatkan kemajuan tidak menimbulkan persoalan, tetapi menghadapi perubahan yang membawa kemunduran, itulah persoalan. Dan manusia tidak bisa menghindari perubahan yang membawa kemunduran itu. Pada saat kita menghadapi perubahan menuju kemunduran, disitulah kesiapan dan ketahanan mental dibutuhkan.

Tidak ada yang abadi, tidak ada yang tetap dialam semesta ini. Orang yang paling menderita adalah orang yang sulit menerima perubahan, terutama perubahan yang tidak enak. Mengapa perubahan harus diterima? Karena kita tidak bisa menghentikan perubahan.

Memerangai Perasaan Buruk

Posted in my FB note on 26 November 2009 jam 14:49---My pocket reminder on William James books on 25/07/2005

“Memerangi perasaan buruk hanya membuat perhatian kita terpusat padanya dan membuatnya lebih erat didalam benak pikiran; sebaliknya, jika kita bertindak seakan-akan perasaan kita yang lebih baik maka perasaan buruk itu akan segera membongkar kemahnya dan…. pergi diam-diam”

“Tidak ada tindakan disiplin diri yang lebih baik atau berguna daripada yang melarang kita memberi perhatian utama pada apa yang kita rasakan. Sepertinya tindakan mengikuti perasaan, tetapi sebenarnya tindakan dan perasaan berjalan beriringan

Dengan mengatur tindakan kita yang lebih dikendalikan secara langsung oleh keinginan—secara tidak langsung kita bisa mengatur perasaan—yang secara tidak dapat langsung dikendalikan oleh keinginan.

Pikiran dan perilaku negatiflah yang mengubah fungsi otak kearah yang tidak diinginkan, dan bukan sebaliknya. Salah satu perubahan sikap yang penting adalah tetap menyibukkan diri secara phisik dan mental, tekanan didalam diri sering diakibatkan oleh banyaknya waktu luang. Kepasifan fisik dan mental akan menjurus ke kebosanan, kecemasan dan depresi. Pada akhirnya, keadaan tidak nyaman ini akan menimbulkan efek negative yang sangat kuat pada fungsi diri kita. Kita mulai terpaku pada negativitas.

Apapun ancamannya, kekhawatiran dan bentuk-bentuk negativitas lainnya akan membuat keadaan makin sulit karena kekhawatiran selalu memberi efek menghancurkan pada fungsi otak.

Ketika kita khawatir otak mengalalmi pikiran negative, kita akan menemukan diri tertarik kepada bencana yang kita bayangkan sendiri, misalnya, meskipun kondisi kesehatan kita sangat baik, kita cenderung memberi perhatian pada penyakit ringan apapun yang ada pada saat itu. Pada saat-saat seperti itu, perhatian kita terpusat sepenuhnya pada ancaman dan negativitas—baik yang melibatkan orang lain maupun diri kita.

Jika anda menginginkan efisiensi mental kendalikan perasaan dan emosi anda. Teroboslah perasaan dan emosi anda dengan membuang kemudahan akses mental, anggaplah perasaan dan emosi anda tidaklah lebih penting daripada komponen-komponen lain dari kerangka pikiran anda yang ada pada saat ini. Jangan biarkan suasanan hati murung anda mendikte pikiran dan perilaku anda. Sama seperti anda tidak mau memberikan kendali itu pada keletihan rasa lapar yang ringan, atau keadaan sementara lainnya.

Tidak ada yang lebih menekan daripada menghadapi pengalaman yang tidak menyenangkan yang terjadi diluar kendali kita. Akibatknya dapat berupa perasaan lumpuh akibat kegagalan, ketidakberdayaan, dan kecamasan yang berhubungan dengan stress. Jalan keluarnya adalah memutuskan apakah kita mampu  mengubah keadaan. Ada hal-hal yang tak dapat diubah, tetapi daripada menyerah kedalam ketidakberdayaan ubahlah satu hal yang masih dapat anda kendalikan, yaitu sikap anda sendiri terhadap keadan yang menekan tersebut.


Safety Tips For Women - Emotional Stress Puts Women in Greater Physical Danger - 5 Tips to Help


By Kelly Rudolph
Platinum Quality Author

With stress levels rising over the economy, it is important to realize the connection between emotional stress and physical danger, especially for women. We talk about the many health issues caused by stress but don't hear how much easier it is for an attacker when he or she victimizes a stressed out person. As women, we generally take on other people's stress as well as well as our own; either concern for their situation or trying to help them remedy it.

5 Facts & Tips to Help Reduce Stress and Vulnerability to Physical Danger:

Fact #1: Fear is the most dangerous mindset of all and when you are stressed; you look scared and weak, which shows in your body language (attacker language). Women are already seen as "weaker" so it's most important for us to consciously look confident and strong.

Tip: Always convey confidence in your body language, regardless of how you "feel." That is head held high, shoulders back, arms swinging when you walk, looking side to side (seeing behind you with peripheral vision), stay OFF cell phone (distraction) and be ready and willing to run if necessary.

Fact #2: Violent crimes, domestic violence and gun sales increase drastically during economic downturns.

Tip: Although domestic violence goes both ways, a woman is more inclined to be the victim. Realize most people are stressed just like you might be. Practice patience for two reasons: 1) people are more volatile right now and 2) it will calm you and others down. People will be calmer around someone who is relaxed.

Fact #3: There is a beginning, middle and end to everything and there are always lessons in the mix.

Tip: Think about where you were "before" the economic stress. What was your life like? Note how your life has changed and what lessons you can learn from it. Maybe "cutting back" has been an eye opener for you about certain things. For example: you may be healthier taking your lunch to work and avoiding expensive coffee every day.

Fact 4: Stress can be greatly reduced or overcome with gratitude.

Tip: As women, we are hyper tuned in to our intuition and emotions. Take a deep breath while visualizing all you are grateful for: family, home, vehicle, working arms and legs, pets, warm bed...everything. This will always put you in a better mood and reduce stress and other negativity. No matter what you have and don't have, you are better off than many.

Fact #5: Simple things can cut stress in half for you and those around you resulting in improved self-esteem and body language.

Tip: Smile even when you don't feel like it. Your body chemistry changes when you smile and makes you feel better automatically. This will ease the stress of others around you as well.

Bonus Tip: Compliment people. Genuine, honest compliments are few and far between. Your compliment spoken to a complete stranger may make that person's day and could be the only one they've gotten in months! Something as simple as, "Cute earrings," or "That haircut looks great on you," or "Nice watch," can make someone's day and makes you feel good in the process.

Women impact the world every day as wives, friends, girlfriends, coworkers, mothers, grandmothers, aunts, sisters, daughters, etc. so just think of how learning simple ways to reduce our own emotional stress helps those around us while decreasing vulnerability to physical danger by looking stronger and more confident.

Women ROCK!

Another Bonus Tip: Notice the energy you get from those around you. This is HUGE in determining who is safe and who is toxic to your emotional safety! And I invite you to be even safer by visiting http://www.PersonalSafetyTrainer.com

Feeling Like a Failure - 5 Ways to Feel More Successful Without Doing Anything Remarkable


By Susan Meindl
Platinum Quality Author

Consider the possibility that you are not actually a failure.
How much of your sense of failure is related to the standards against which you are judging yourself? It may be worth considering whether you are looking at yourself through an appropriate lens. You can become a success overnight if you are willing to use a different set of criteria!

(1) Choose non-materialistic standards for success. It is heartbreaking to see how many people judge themselves failures because they are not rich enough, famous enough or thin enough. Success and failure are not limited to three simple categories. Every domain of human experience, intellectual, physical, relational and spiritual contains opportunities for success. It is a mistake to define the categories of human success too narrowly. If you look, you will probably find that you excel in many important human areas of experience.

(2) Cultivate the valiant attempt. Accept failure as an honestly paid price in the name of learning, skill development and deeper understanding. Many important projects require several false starts, detours or successive approximations before they bear fruit.

(3) Cultivate the ability to be a good loser or a good sport. Being graceful in defeat is a much admired quality of character. Entertainingly, it means that one can even succeed at failing.

(4) Believe in your resilience. Hang on to your belief that you can recover from disappointments mistakes and failures. Change your perspective...Adopt a longer time frame ...Will this failure still feel important in a year? In ten years? Does it really affect the opinion of those people most emotionally important to you?

(5) Develop a sense of humor about yourself, your standards, your efforts and your eventual success and failure. Often fear of failure is entangled with a fear of being laughed at or ridiculed. Having a sense of humor about yourself lets you laugh with others and detoxifies the experience.

An Ultimate Irony

Many highly talented, creative and extremely capable people feel like failures unnecessarily. Sometimes the inappropriate and exaggerated standards against which they propose to judge themselves are so daunting that they find themselves unable even to start their projects.

Fear of failure often drives perfectionistic behavior.
Perfectionism is not the same as "desire for excellence." Perfectionism is actually a defensive attempt to ward off criticism or struggle. Too often perfectionists will not tackle genuinely challenging projects because they prefer to stay in areas of work where they can be almost absolutely certain to succeed. This means that they work well below what their true level would be if they would risk imperfect or unsuccessful experiences in the name of developing their potential.

Ironically these "successful" individuals may feel like failures despite nearly perfect track records... because on some level they know that they have never really tried. Even if everyone else is impressed, they know that they are always pulling their punches and offering less than their best.

Paradoxically therefore, it is even possible for success to be a personal failure from the perspective of what might have been possible if the individual had been more prepared to fail.

Susan Meindl, MA, is a licensed psychologist in private practice in Montreal Canada. She has a special interest in Jungian ideas and practices a Jungian approach to psychodynamic psychotherapy

http://therapists.psychologytoday.com/rms/59983
Article Source: http://EzineArticles.com/?expert=Susan_Meindl


Easy Natural Skin Care Recipes to Rejuvenate Your Skin


One of the biggest problems that any women have is wrinkles and fine lines, especially when you reach your 30s you start to worry about how to prevent the formation of the visual signs of aging. Usually most of the skin aging problems are due to unhealthy lifestyles and lack of protection.

Even though there are many products in the market, most of them are not safe to use because they are not made with natural ingredients and contain harmful chemicals. On the other hand natural extracts can be absorbed by the skin very easily and help promote a younger looking skin.

Let me tell your a few natural skin care recipe tips:

Milk has ben skin care benefits, it can reduce wrinkles, moisture the skin and prevent dryness problems. It promotes the creation of new cells and hydrates your skin. Massage milk on your neck and face before sleeping and wash your face in the morning.

Another great home remedy are egg whites, they give your skin a lifting effects and reduce wrinkles. It can also be used with a dash of honey. Apply it on your skin and then let it dry.

Vitamin C is great for rejuvenating the skin and reducing wrinkles, lemon and orange juice contain a lot of vitamin C. It stimulates the production of more collagen and protect the skin from free radicals. Mix the juice with milk cream and apply it.

There are many other natural ingredients that can help your heal and rejuvenate your skin for example grape seed oil, manuka honey, water, avocado extract. Also there are natural compounds that are very powerful like Cynergy TK, wakame kelp and Coenzyme Q10.

There are many natural ingredients that are good for your skin, but that you may not be able to get at home or are not easily found. However there are natural skin care creams that contain many of those natural ingredients that your skin needs to heal it self and reduce the effects of aging.

With natural creams you will improve collagen, elastin, hyaluronic acid and protect your skin with ant oxidants that it contains.

Click Here to Discover The shocking truth on the real Natural Anti aging Skin Care Creams that dramatically reduce wrinkles, eye bags, dark circles, fine lines, hydrate your skin and make you look years younger without any side effect.
Improve your Skin dramatically and prevent Skin Wrinkles by using the best skin care line

Article Source: http://EzineArticles.com/?expert=Lauren_G._Fox

MEMBACA DENGAN EFEKTIF


MEMBACA DENGAN EFEKTIF
Oleh: Roy Sembel

Salah satu unsur penting dalam Manajemen Diri adalah membangun kebiasaan untuk terus menerus belajar atau menjadi manusia pembelajar yang senantiasa haus
akan informasi dan pengetahuan.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Henry Ford, pendiri General Motors yang mengatakan bahwa "Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young."

Tidak peduli berapapun usia kita, jika kita berhenti belajar berarti kita sudah
tua, sedangkan jika senantiasa belajar kita akan tetap awet muda. Karena hal
yang terbaik di dunia akan kita peroleh dengan memelihara pikiran kita agar
tetap muda.

Salah satu cara paling efektif untuk belajar adalah dengan membaca. Namun
sayangnya sebagian besar kita tidak pernah punya waktu untuk membaca. Alasan
utama yang sering kita sampaikan adalah kesibukan pekerjaan. Kita terjebak
dalam rutinitas dan tekanan pekerjaan sehingga tidak memiliki kesempatan untuk
mengasah gergaji kita, seperti yang diceritakan oleh Stephen Covey dalam
bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People" sebagai berikut:

Andaikan saja anda bertemu seseorang yang sedang terburu-buru menebang
sebatang pohon di hutan.

"Apa yang sedang anda kerjakan? Anda bertanya.

"Tidak dapatkah anda melihat?" demikian jawabnya dengan tidak sabar. "Saya sedang menggergaji pohon ini."

"Anda kelihatan letih!" anda berseru. "Berapa lama anda sudah mengerjakannya?"

"Lebih dari lima jam," jawabnya, " dan saya sudah lelah! Ini benar-benar kerja keras."

"Nah, mengapa anda tidak beristirahat saja beberapa menit dan mengasah gergaji
itu?" anda bertanya. "Saya yakin anda akan dapat bekerja jauh lebih cepat."

"Saya tidak punya waktu untuk mengasah gergaji," orang itu berkata dengan tegas.
"Saya terlalu sibuk menggergaji."

Bahkan menurut Covey, kebiasaan mengasah gergaji merupakan kebiasaan yang paling
penting karena melingkupi kebiasaan-kebiasaan lain pada paradigma tujuh kebiasaan manusia efektif. Kebiasaan ini memelihara dan meningkatkan aset terbesar yang kita miliki yaitu diri kita. Kebiasaan ini dapat memperbarui keempat dimensi alamiah kita ¨C fisik, mental, spiritual, dan sosial/emosional.

Membaca merupakan salah cara kita untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas
diri kita. Meskipun kita memiliki "keterbatasan waktu", kita tetap perlu mengasah gergaji kita. Caranya adalah dengan menguasai cara membaca yang efektif sehingga waktu yang kita gunakan menjadi efisien.

Namun sebelumnya kita perlu mengenali berbagai tipe gaya belajar seseorang, yaitu:

a. Visual.
Belajar melalui melihat sesuatu. Kita suka melihat gambar atau diagram. Kita suka pertunjukan, peragaan atau menyaksikan video.

b. Auditori.
Belajar melalui mendengar sesuatu. Kita suka mendengarkan kaset audio,
ceramah kuliah, diskusi, debat dan instruksi verbal.

c. Kinestetik.
Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Kita suka
"menangani", bergerak, menyentuh dan merasakan/mangalami sendiri.

Semua kita, dalam beberapa hal, memanfaatkan ketiga gaya tersebut. Tetapi kebanyakan orang menunjukkan kelebihsukaan dan kecenderungan pada satu gaya belajar tertentu dibandingkan dua gaya lainnya. Pada anak-anak kecenderungannya adalah pada kinestetik dan auditori, namun pada saat mereka dewasa, kelebihsukaan pada gaya belajar visual ternyata lebih mendominasi.

Memahami gaya belajar pribadi anda akan dapat meningkatkan kinerja dan prestasi
anda. Anda akan mampu menyerap informasi lebih cepat dan mudah. Anda dapat
mengidentifikasi dan mengapresiasi cara yang paling anda sukai untuk menerima
informasi. Anda akan bisa berkomunikasi jauh lebih efektif dengan orang lain
dan memperkuat pergaulan anda dengan mereka.


Tiga Faktor Penting Meningkatkan Kemampuan Belajar

Ada tiga faktor penting dalam penguasaan ketrampilan untuk belajar:

pertama adalah pola pikir dan sikap (mindset and attitude) kita terhadap
belajar.

Kita harus memiliki hasrat (desire) dan kecintaan (passion) yang dalam terhadap nilai-nilai untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Belajar tidak hanya sekedar melalui pendidikan formal semata, tetapi dalam setiap aspek kehidupan kita harus senantiasa mengembangkan sikap belajar. Sikap mau membaca, mendengar, mau mengerti dan mau belajar dari orang lain merupakan sikap yang perlu senantiasa dikembangkan jika kita ingin memperbaiki diri ataupun gagasan kita.


Faktor kedua dalam meningkatkan ketrampilan untuk belajar adalah kemampuan kita
untuk mendayagunakan kekuatan pikiran kita (terutama pikiran bawah sadar ¨C subconscious mind) untuk mempercepat proses belajar (accelerated learning). Pikiran bawah sadar merupakan kekuatan yang luar biasa jika kita dapat mengoptimalkan potensinya. Seringkali kita melupakan bahwa anugerah yang terindah dan terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita adalah kemampuan pikiran kita. Hal inilah yang membedakan kita dengan ciptaanNya yang lain.

Hal yang paling mudah kita lakukan untuk mengembangkan ketrampilan untuk belajar
adalah dengan banyak membaca. Meluangkan waktu sedikitnya satu jam sehari untuk
membaca buku merupakan kebiasaan yang baik bagi kita untuk mulai mengembangkan
diri kita.


Banyak sekali metoda untuk meningkatkan kecepatan membaca (speed reading) maupun
pemahaman (comprehension) terhadap isi dari suatu buku. Ketrampilan inilah yang
amat kita perlukan untuk meningkatkan daya serap dan kecepatan kita dalam membaca sebuah buku. Selain membaca, meningkatkan kemampuan dapat diperoleh melalui seminar, pelatihan maupun mendengarkan kaset-kaset motivasi.



Faktor ketiga dalam meningkatkan kemampuan belajar kita adalah disiplin diri dan
kegigihan (self discipline and persistence). Tanpa kedua hal ini maka belajar hanyalah kegiatan yang sifatnya tergantung suasana hati (mood) dan kita tidak dapat mencapai keunggulan (excelence) hanya dengan belajar setengah hati. Sudah saatnya kita mengubah kebiasaan-kebiasaan kita.

Ada pepatah yang mengatakan "Your Habits will Determine Your Future. Miliki kebiasaan belajar, dan mulai langkah pertama anda. Proses mengubah kebiasaan sangat ditentukan oleh kedisiplinan diri dan kegigihan kita, sehingga setelah melakukannya dalam periode waktu tertentu, hal tersebut tidak lagi menjadi beban tetapi telah menjadi kebutuhan. Jika pada awalnya sulit melakukan tetapi setelah itu anda jadi terbiasa.

Ketrampilan Dasar untuk Membaca yang Efektif.

Sebelum kita mengembangkan kemampuan membaca dengan efektif, kita perlu
menguasai terlebih dulu beberapa ketrampilan dasar, yaitu:

1. Konsentrasi
Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan sangat
sulit dilakukan. Kita memiliki suatu keyakinan bahwa hal tersebut susah untuk
dilakukan. Padahal kalau kita menyenangi sesuatu, katakanlah menonton konser
musik band favorit kita atau film di bioskop, maka kita akan dapat berkonsentrasi menikmati pertunjukan yang berlangsung lebih dari dua jam. Kita ternyata dapat berkonsentrasi cukup lama jika kita melakukan sesuatu yang kita senangi. Inilah pola pikir pertama yang harus kita kembangkan untuk belajar berkonsentrasi.

Hal yang kedua adalah bahwa mengembangkan daya konsentrasi sama halnya dengan
mengembangkan dan menguatkan otot-otot tubuh kita. Kita perlu latihan yang teratur dan terus menerus. Salah satu teknik untuk mengembangkan daya konsentrasi adalah teknik kontemplasi. Kontemplasi adalah suatu teknik menggunakan pikiran kita seperti sebuah lampu senter (searchlight) untuk mencari dan menemukan informasi baru. Untuk melatihnya, anda perlu lakukan setiap hari (sedikitnya 5 menit sampai maksimum 10 menit per latihan). Caranya dimulai dengan fokus terhadap apa yang ingin kita ketahui. Misal, kita ingin mengetahui
cara meningkatkan kecerdasan finansial (membaca buku Robert Kiyosaki misalnya),
kemudian pikirkan gagasan tersebut secara mendalam dan tanyakan pada diri anda
pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apa artinya kecerdasan finansial? Apa implikasinya pada hidup saya? Apakah hal tersebut bisa saya lakukan? Dan seterusnya lakukan sampai sekitar 5-10 menit. Jika anda sudah bisa bertahan konsentrasi 10 menit, tingkatkan kemampuan
anda dengan berlatih langsung membaca sebuah buku 10-20 menit. Lakukan setiap
hari sampai daya tahan konsentrasi anda meningkat sedikit demi sedikit.

2. Membuat Peta Pikiran (Mind Mapping)
Teknik ini merupakan cara untuk meringkas suatu tema atau pokok pikiran yang
ada dalam buku. Pertama, kita awali dengan menuliskan tema pokok di tengah-tengah halaman
kertas kosong. Kemudian seperti pohon dengan cabang dan ranting kita kembangkan tema pokok menjadi sub tema di sekelilingnya dengan dihubungkan memakai garis seperti
jari-jari roda. Berikut adalah langkah atau prinsip dalam membuat peta pikiran dalam buku
Accelerated Learning for the 21st Century karangan Colin Rose dan Malcolm J.
Nicholl:

a. Mulai dengan topik di tengah-tengah halaman.
b. Gunakan kata-kata kunci.
c. Buatlah cabang-cabangnya
d. Gunakan simbol, warna, kata, gambar dan citra (images) lainnya.
e. Gunakan seperti poster dengan dasar putih bersih.
f. Buat tulisan atau gambarnya warna warni
g. Gunakan alat tulis berwarna terang

Membuat peta pikiran adalah latihan yang perlu dilakukan terus menerus. Sama
halnya seperti teknik kontemplasi, kita perlu berlatih mengunakan peta pikiran
untuk mengetahui informasi atau menganalisa masalah. [Bisa juga melihat di Gua Kalong, bagian Peta Konsep dan Otak]

3. Relaksasi
Cara ini dikembangkan oleh Sandy MacGregor dalam bukunya Piece of Mind. Pada
prinsipnya dikatakan bahwa otak atau pikiran kita lebih mudah menyerap dan
mengingat informasi pada saat kondisi pikiran kita relaks yang ditunjukkan
dengan frekuensi gelombang otak yang rendah. Mengenai teknik relaksasi
pernah dibahas dalam edisi Mandiri sebelumnya. Bagi anda yang berminat mempelajari
dapat membaca buku Sandy MacGregor tersebut atau buku SELF MANAGEMENT: 12
Langkah Manajemen Diri karangan Aribowo Prijosaksono dan Marlan Mardianto.


Teknik Membaca Cepat
Kita hidup dalam zaman di mana kita setiap hari dibanjiri buku baru tentang
topik yang kita sukai atau yang berkaitan dengan bidang pekerjaan kita. Pembaca biasa takkan bisa membaca semua buku yang telah diterbitkan tentang topik yang berkaitan dengan bidang bisnis atau profesionalnya.

Sedangkan membaca itu sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan
sekaligus menjengkelkan. Padahal kita semua tahu bahwa membaca sama halnya
dengan kita menikmati pertunjukan konser atau film yang bagus. Membaca
melibatkan partisipasi aktif kita. Seluruh emosi, hasrat dan minat kita juga
harus terlibat dalam proses membaca, sehingga membaca menjadi pengalaman yang
menyenangkan.

Dengan keterbatasan waktu yang kita miliki, bagaimana kita dapat mengembangkan
kemampuan membaca secara efektif sehingga dengan tenggang waktu yang sama,
kita bisa mengambil inti dari lebih banyak buku. Kecuali untuk buku fiksi atau sastra
yang memang ingin kita nikmati jalinan cerita, emosi, dan rangkaian kata-katanya, membaca buku nonfiksi (textbook) adalah seperti membaca surat kabar. Yang kita perlukan adalah informasi dan gagasan pokok pengarang.

Hanya sedikit orang yang membaca koran dengan cara per bagian, halaman per
halaman. Kita biasanya membaca beberapa halaman pertama dengan mendetail,
lalu hanya sekilas membaca yang lain, mencari topik yang menarik. Sekarang kita
akan belajar melakukan hal yang serupa dengan buku yang akan kita baca.

Sebelum mulai membaca ada sejumlah alat bantu yang dapat membantu kita untuk
dapat memahami keseluruhan isi sebuah buku:

Sampul buku:
Biasanya pokok pikiran terpenting dari sebuah buku tercetak di sampulnya.
Informasi ini membantu penjualan buku dan memberikan perspektif penerbit
tentang isi buku. Sampul buku memberikan gambaran kepada kita tentang apa yang akan
kita dapatkan di bagian dalam.

Biografi penulis:
Informasi ini akan memberi tahu kita tentang latar belakang pendidikan,
pengalaman dan kegiatan penulis saat ini yang membuat ia bisa menulis buku
tersebut. Dengan memahami informasi tentang penulis akan membantu kita untuk
lebih mudah mengikuti alur pemikirannya dalam buku tersebut.

Bagian awal:
Bagian ini terdiri atas kata pengantar, prakata, atau bab pendahuluan (prolog).
Biasanya justru bagian-bagian ini yang perlu secara mendalam kita pelajari,
karena intisari seluruh gagasan penulis tentang tema buku tersebut terangkum
dalam bagian awal buku. Yang jelas bagian ini memaparkan tujuan penulisan ¨C
pernyataan misinya. Pada titik ini kita bisa memutuskan untuk membaca lebih
lanjut atau kita hanya akan menggunakannya untuk referensi.

Daftar Isi:
Sebenarnya bagian ini adalah kerangka buku. Penulis menggunakan
masing-masing topik bab sebagai gantungan untuk menjelaskan keseluruhan pemikirannya
tentang topik tertentu. Ada berapa bagian? Berapa bab? Bacalah Daftar Isi dengan
teliti untuk melihat apakah topik-topiknya sesuai dengan apa yang kita cari.

Indeks:
Teliti indeks di bagian belakang buku. Lihat apakah ada kata-kata kunci yang
menarik bagi anda.

Kita harus memeriksa semua hal tersebut sebelum membaca bukunya. Inilah yang
disebut dengan proses scanning, yaitu kita melihat secara selintas keseluruhan
isi dari buku yang akan kita baca. Begitu mulai membaca, kita bisa bebas
melompati materi yang sudah kita ketahui atau materi yang tidak kita minati.

Pada bagian tertentu kita bisa mendalami karena ada topik atau informasi yang
harus kita cermati dan kita cerna lebih dalam. Proses ini disebut dengan proses
skimming.


Berikut adalah hal-hal yang perlu untuk membaca dengan efektif:

1. Setelah melakukan proses scanning, kita dapat membuat peta pikiran (mind
charting) buku tersebut. Tidak usah terlalu detil, tetapi cukup informatif untuk menjelaskan isi buku dalam satu halaman kertas. Kalau perlu kita lakukan rekonstruksi terhadap
daftar isi digabung dengan informasi lain dari biografi, kata pengantar, pendahuluan
dan sinopsis di sampul buku tersebut.

2. Siapkan stabilo atau alat tulis untuk menandai informasi atau apa saja yang
ingin kita ingat.

3. Pahami jalan pikiran penulis. Semakin cepat kita mengetahui topik, tujuan, pokok masalah materi yang kita baca, semakin baik pemahaman dan ingatan kita akan hal itu.

4. Hindari baca kata per kata dan kalimat per kalimat.
Coba tangkap sekelompok kata dengan mata anda setiap kali menggerakkannya.Apalagi untuk buku berbahasa asing, kita tidak perlu menterjemahkannnya kata demi kata, karena akan menghambat proses penyerapan informasi dalam otak anda. Bandingkan anda membaca dengan bersuara dan membaca dalam hati. Kecepatannya akan berbeda jauh. Biasanya saya berkonsentrasi pada kalimat pertama dan kalimat terakhir dari sebuah paragraf, atau mata saya melihat seluruh badan paragraf dan menangkap pesan intinya.

5. Buatlah ringkasan sambil membaca.
Jika tak ada ringkasan bab, buatlah sendiri setiap selesai membaca satu bab.

6. Bandingkan dengan tulisan lain bertopik sama yang pernah anda baca.
Ingat teknik kontemplasi. Cobalah mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dan
kaitan satu sama lain seperti anda mencari sesuatu dengan senter.

7. Untuk mempermudah kita menggunakan buku tersebut sebagai referensi, kita
bisa mencatat isi buku tersebut dalam sebuah buku catatan atau kertas khsusu yang
dapat kita simpan dan kita lihat kembali setiap saat.

Demikianlah prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang perlu kita ketahui
untuk meningkatkan efisiensi membaca. Namun sekali lagi, sama seperti ketrampilan
yang lain, membaca memerlukan jam terbang. Kita perlu berlatih, berlatih dan
berlatih sehingga kecepatan dan efisiensi membaca kita meningkat dari waktu ke waktu.

Selamat membaca dan meningkatkan aset pribadi anda yang paling penting, diri
anda sendiri.

Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps
learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young.
--
Henry Ford


See more just visit http://erwinarianto.blogspot.com
or
Start make blog visit http://rumahblogerwin.blogspot.com

--
Best Regard
Erwin Arianto,SE
¤¨¤ë¥¦¥£¥ó ¥¢¥ê¥¢¥ó¤È
Internal Auditor
PT.Sanyo Indonesia
Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi
------------------------------
--------------
See my Article On http://erwinarianto.blogspot.com/