Pages

Pelatihan Pengembangan Model dan Kualitas Kerajinan Rotan di Desa Pepas Eheng 13 – 14 februari 2009


Desa Pepas Eheng yang terletak di kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat memang sudah terkenal sebagai sentra kerajinan anyaman anjat sejak dulu, aneka ukuran anyama rotan dengan mudah kita temui. Mulai dari yang ukuran kecil sampai ukuran besar. Para turis domestic maupun mancanegara yang pernah berkunjung ke Desa Eheng akan membawa oleh-oleh anjat khas Desa Pepas Eheng. Seiring dengan berjalannya waktu, bentuk kerajinan anyaman rotan di Desa Pepas Eheng semakin berkembang. Tidak hanya anjat saja yang kita temui tetapi juga anyaman berupa ”Berangka*”, Tikar, Bakul, Gelang bahkan Tas kerja.

Perubahan bentuk anyaman rotan dari Desa Pepas Eheng ini adalah bentuk kreatifitas masyarakat pengrajin yang ingin menjawab tantangan jaman, dimana apresiasi masyarakat umum terhadap produk anyaman sedikit demi sedikit berkurang karena bentuknya yang monoton. Oleh karena itu juga dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat umum terhadap kerajinan anyaman dari Kutai Barat dan meningkatkan keahlian masyarakat pengrajin yang ada di 3 kampung di hilir aliran DAS Kedang Pahu[Eheng, Jengan Danum dan Lambing], maka telah terbentuk suatu wadah usaha kerajinan rotan yang bernama ”Bina Usaha Rotan”. Usaha ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan pengrajin rotan dengan memproduksi dan menjual ayaman rotan, melakukan pelatihan bagi pengrajin mengenai teknis dan model-model baru serta memperbaiki kualitas dan mengembangkan produk baru dari anyaman rotan. Kelompok Bina Usaha Rotan ini beranggotakan 60 orang penganyam/pengrajin rotan.

Pada tanggal 13-14 februari 2009 telah dilakukan ”Pelatihan Pengembangan Model dan Kualitas Kerajinan Rotan” yang mengambil tempat di Balai Kerajinan Desa Pepas Eheng. Pelatihan ini terlaksana atas kerjasama antara Bina Usaha Rotan dengan Non Timber Forest Product Exchange Program[NTFP-EP] yaitu sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berasal dari Philippina. Lembaga Swadaya Masyarakat ini tertarik bekerjasama dengan para pengrajin di Desa Pepas Eheng tak lain karena tertarik dengan produk kerajinan yang berwawasan lingkungan, alami dan mensejahterakan masyarakat lokal tanpa harus mengorbankan hutan untuk mencari penghasilan tambahan. Alasan lain lagi adalah karena di Philipina khususnya pulau Palawan juga terdapat usaha kerajinan rotan yang hampir mirip dengan yang ada di Kalimantan Timur, hal ini memungkinkan kedua kelompok masyarakat dari philipina dapat bertukar pengalaman dengan pengrajin di Pepas Eheng dan sebaliknya untuk sama-sama memajukan usaha masyarakat. NTFP-EP sudah lama bekerjasama dengan kelompokmasyarakat semacam Bina Usaha Rotan di Philipina, beberapa telah melakukan expor kerajinan rotan, dan telah melakukan modifikasi-modifikasi terhadap produk tradisional mereka tanpa kehilangan nuansa aslinya.

Dengan dukungan dari Petinggi/kepala desa dan pelatih yang telah berpengalaman dalam mengembangkan kreasi anyaman rotan yaitu Ibu Hangin Bang Donggo maka pelatihan yang terlakasana selama 2 hari ini telah menghasilkan beberapa kreasi baru dari modifikasi bentuk anjat menjadi tas jinjing ataupun tas santai juga pigura foto. Beberapa peserta sempat terharu karena baru kali ini bisa menguasai cara membuat modifikasi bentuk dari anjat. Hal lain yang dilatih dalam pelatihan adalah membuat bentuk sudut anyaman yang bagus agar bentuk tas lebih kuat dan gaya. Walaupun membutuhkan ketelatenan ternyata para peserta yang 90% perempuan ini tetap bersemangat mengikuti pelatihan sampai bisa menguasai keahlian baru yang diajarkan bagi mereka.

Dari pelatihan ini diharapkan penganyam mau terus berkreasi dengan model-model lain yang baru, sehingga keinginan masyarakat akan anyaman rotan yang bermutu yang sesuai dengan kebutuhan dan trend yang berkembang dapat di penuhi. Diharapkan wadah Bina Usaha Rotan ini semakin berkembang dan dapat menjadi sebuah wadah usaha masyarakat yang dapat mensejahterakan anggotanya.