Pages

Dirgahayu 14 tahun TELAPAK (21 Januari 2011)

oleh Margaretha Seting Beraan pada 22 Januari 2011 jam 1:59
Posko TelapakPondok sederhana ini adalah bangunan yang digunakan untuk sekolah bagi anak-anak usia pra sekolah di sebuah kampung sederhana di kaki gunung Salak, pertama menginjakan kaki disana tertulis PAUD TELAPAK 01... ketika mengetahui bahwa bangunan sederhana ini akan menjadi tempat menginap sekaligus tempat pertemuan kami, yang pertama-tama terpikir olehku, “Wah kasian anak-anak ini harus libur karena kami pakai sekolahan mereka”, tetapi ketika menyadari bahwa “sekolahan” mereka ada dimana-mana, tidak semata  tergantung pada “gedung” hati menjadi sedikit tenang…dan tiga hari kemudian aku menjadi sadar juga, bahwa gedung ini bukan hanya sekolahan bagi anak-anak kecil itu…tapi juga “Sekolahan” bagiku…

Di pondok sederhana ini tiga hari melawan rasa dingin dipagi hari, males mandi, ngopi-ngopi, “bonus” makan ikan asin tiap hari..berembuq, curhat, menangis, mencla-mencle, marah, bersilat lidah, melucu, berdiskusi tentang apa arti “Memimpin Perubahan Menuju Kerakyatan dan Kelestarian” …. konsep-konsep di jabarkan, hasil penelitian diungkapkan,  ilmu yang baru di baca di buku di keluarkan… rumus-rumus “mengawal mimpi” di utak-atik.... banyak kata-kata dan istilah yang keluar…
“KETELADANAN”,
‘ANTI DOMINASI”,
“ANTI KEKERASAN”,
“MEMPENGARUHI dengan cara MENEBARKAN  NILAI”,
“ADIL, SEJAHTERA, ORGANISER, MOTIVATOR, KONTROL, ROH KETELAPAKAN, MENGUATKAN IKATAN, GERPAK!”....masih banyak lagi! Berkutat denan semua ini, rasanya seperti jadi “Mentri Urusan Kenegaraan….”

Di Pondok ini terpikir…Seseorang atau bahkan sekelompok orang bisa memaknai  suatu moment atau suatu tempat. Kadang suatu tempat atau moment yang dimaknai tersebut terlihat sepele bagi sebagian orang dan bahkan bukan suatu kesempatan yang istimewa untuk orang kebanyakan. Moment istimewa tersebut bisa diinspirasi dari lamunan melankolis seseorang dalam perjalanannya di bis malam, bisa dikenang dari cerita seorang gadis yang mabok didalam kamar mandi, bisa dimulai dari jagongan beberapa lelaki yang bermimpi sambil bergitar …. Bisa juga dimulai dari bisikan seorang sahabat dalam rendaman air dingin di sebuah sungai dalam taman nasional atau bisa juga ketika makan sate bersama penduduk kampung di  pondok ini

Sebuah Moment sederhana dan tempat sederhana…bisa menjadi sesuatu yang luar biasa ketika ada orang atau sekelompok orang yang MEMAKNAINYA…  sebagaimana halnya dengan “TELAPAK”… ada yang memaknainya sebagai "ikatan Persahabatan”, “Konglomerasi Ekonomi”, “Kumpulan Mimpi yang terealisasi”, “sebuah Proses  Menjadi Seseorang”, BERDAULAT SECARA POLITIK ,MANDIRI SECARA EKONOMI, BERMARTABAT SECARA BUDAYA ….

TELAPAK, nama yang sederhana…terlalu sederhana malah…namun seseorang dan kemudian sejumlah orang memaknainya sebagai sesuatu yang  ISTIMEWA, MENDALAM, PHILOSOPHYS  dan  bahkan dimaknai sebagai sebuah IKON PERJUANGAN…

14 tahun nama ini telah hadir dan lahir…
14 tahun seseorang dan segerombolan orang dengan setia… setiap detik,setiap hari ..memaknainya
14 tahun jatuh bangun bersama, berbuat bersama
14 tahun pernah berbuat salah, refleksi dan menoreh prestasi
14 tahun sudah…..dan akan ada belasan tahun lagi kedepan….

DIRGAHAYU TELAPAK DAN TELAPAKERS……
Semoga bersama kalian, Aku bisa menggabungkan mimpiku dengan mimpimu...Ikut MEMAKNAI kata "TELAPAK" dan bisa "MEMAKNAI DIRIKU SENDIRI"

anak-anak PAUD TELAPAK

Dalam perjalanan pulang masih terpikir olehku.. apa yang ada dipikiran anak-anak kecil itu saat kembali bersekolah… dan mencoba mengenali huruf-huruf….disana tertinggal tulisan yang tak dapat dihapus, tertulis dengan spidol permanent… Tesis – Antitesis – Sintesa.. dan SKALA PRIORITAS… 

Seting+


No comments:

Post a Comment